LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
A.
Bimbingan
Mengenai pengertian bimbingan ini
Bimo walgito mengemukakan sebagai berikut:
Bimbingan adalah merupakan bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan dalam hidupnya mencapai kesejahteraan. (Walgito, 1989:4)
Bimbingan adalah merupakan bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan dalam hidupnya mencapai kesejahteraan. (Walgito, 1989:4)
Sejalan dengan pengertian di atas H.
Koestuer Partowisastro mengemukakan pendapat :
Bimbingan adalah bantuan yang diberikkan kepada seseorang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalannya sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang lain. (Partowisastro, 1984:12)
Bimbingan adalah bantuan yang diberikkan kepada seseorang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalannya sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang lain. (Partowisastro, 1984:12)
Berdasarkan pendapat tersebut di
atas, maka yang dimaksud dengan bimbingan adalah suatu usaha bantuan yang
dilakukan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam
memberikan bantuan atau pertolongan kepada individu tersebut dapat
mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenal dirinya dan dapat bertanggung
jawab.
B.
Pengertian Bimbingan Belajar
Bimbingan merupakan terjemahan dari
istilah “ Gudance “ dalambahasa inggris dengan istilahnya, maka bimbingan dapat
di artikan secaraumum sebagai suatu “ bantuan “ namun dalam pengertian
yangsebenarnya tidak setiap bantuan dalam arti “ bimbingan “ membutuhkan
syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan, tertentu, sesuai denganprinsipnya dan
tujuannya.
Bimbingan
juga dianggap sebagai Bimbingan juga dianggap sebagai suatu proses pemberian
bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing
agar tercapai kemandirian dalam pemahaman, penerimaan,pengembangan, dan
perwujudan diri dalam mencapai tingkatperkembangan optimal dan penyesuaian diri
dengan lingkungannya(H.M Surya dan kawan – kawan ).
Sedangkan
belajar sendiri yaitu :
a)
Prosesi tingkah laku ( dalam arti luas ) di
timbulkan atau di ubah melalui praktek dan tingkat latihan ( Gary dan Lingslay
).
b)
Belajaradalahprosesperubahanpengetahuanatauperilakusebagaihasildaripengalaman
– pengalaman ini terjadimelalui intruksi antara individu dengan lingkungannya (
Anita
c)
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku
seseorang terhadapsituasi tertentu, yang disebabkan oleh pengalamannya
yangberulang – ulang dalam situasi itu dimana perubahan tingkah laku itutidak
dapat dijelaskan berdasarkan atas kecenderungan,tanggapan,bawaan, kematangan,
atau keadaan, sesaat seorang( Hilgard dan Gower ).
Jadi layanan bimbingan belajar merupakan upaya
untuk membantu siswa untuk mengatasi masalah belajarnya dan untuk bisa belajar
dengan lebih efektif.
C.
Macam-macam bimbingan belajar
a)
Ada beberapa macam bimbingan
belajar yaitu:
1. Bimbingan belajar dengan cara yang efisien.
2. Bimbingan belajar dengan cara mmbaca buku.
3. Bimbingan belajar dengan cara mengikuti pelajaran.
4. Bimbingan belajar dengan cara menyiapkan diri untuk ujian.
1. Bimbingan belajar dengan cara yang efisien.
2. Bimbingan belajar dengan cara mmbaca buku.
3. Bimbingan belajar dengan cara mengikuti pelajaran.
4. Bimbingan belajar dengan cara menyiapkan diri untuk ujian.
D.
Masalah – Masalah Dalam
Bimbingan Belajar
Apakah masalah belajar itu ? masalah
belajar adalah suatu kondisitertentu yang dialami seseorang murid dan
menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenan
dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan – kelemahan yang dimilikinya dan
dapat juga berkenan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.
Masalah – masalah belajar itu tidak hanya dialami oleh murid – murid yang
terbelakang saja. Tetapi juga dapat menimpa yang pandai atau yang cerdas.
a. Pada
dasarnya masalah belajar dapat di golongkan menjadi :
- Sangat cepat dalam belajar.
- Keterlambatan akademik → murid – murid yang memiliki intelgensi normal
tapi tidak bisa memanfaatkan secara baik .
- Lambat belajar, yaitu murid – murid yang
tampak memiliki kemampuan yang kurang memadai.
- Kurang motif belajar → murid – murid yang kurang semangat dalam belajar.
- Sikap dan kebiasaan buruk dalam belajar.
- Kehadiran di sekolah.
Dalam suatu mata pelajaran pastilah
menemukan / menjumpai adanya siswa yang mengalami kesulitan / permasalahan
dalam belajarnya. Adanya permasalahan tersebut diperlukan adanya bimbingan yang
dapat membantu setiap pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik,
psikologis maupun sosial.E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
- Internal mencakupi
⇒ Kondisi fisik, ( seperti kesehatan organ tubuh
)
⇒ Kondisi psikis ( seperti kemampuan intelktual )
⇒ Emosional dan kondisi sosial ( seperti
kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan )
Kesempurnaan dan kualitas kondisis internal
yang dimiliki oleh pembelajar akan mempengaruhi terhadap kesiapan, proses dan
hasil belajar.- Eksternal mencangkup
⇒ Variasi dan derajat ( kesulitan materi stimulus
) yang dipelajari ( direspon ),tempat belajar iklim, suasana lingkungan dan
budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan proses dari hasil belajar.
Dengan adanya faktor yang sangat
mempengaruhi siswa dalam belajar tersebut.Seorang guru sebaiknya harus benar –
benar memahami keadaan yang bisa mendukung siswa dalam belajar terutama dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Karena dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia seorang
siswa dituntut untuk berbahasa dengan menggunakan bahasa yang baku dan
perbendaharaan kata yang tepat, terutama faktor eksternal yang sangat
mempengaruhi siswa untuk bisa berbahasa Indonesia dengan benar. Adanya faktor
eksternal maka dalam pembelajaran bahasa dan sastra banyak mengalami kesulitan
atau hambatan.
F. PENDEKATAN BIMBINGAN BELAJAR.
Ada beberapa macam pendekatan yang dapat dilaksanakan dalam
bimbingan belajar, antara lain:
1. Bimbingan secara individu
1. Bimbingan secara individu
Secara sederhana bimbngan individu dapat diartikansebagai suatu
proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbinga atau konselor
kepada seorang individu agar individu dapat menemukan dan memecahkan
masalahnya. Bimbingan individu ini dilaksanakan apabila jumlah siswa yang
dibimbing sedikit atau yang bersifat pribadi, misalnya: les privat, pelajaran
tambahan dan lain-lain. Bimbingan secara individu dibedakan menjadi beberapa
teknik yaitu:
- Directvie counseling yaitu: dengan mnerapkan prosedur atau teknik playanan konseling tertuju pada masalahnya, konselor yang membuka jalan pemecahan masalah.
- Non-directive counseling, yaitu: dengan menerapkan prosedur bimbingan yang difokuskan pada anak. Adanya pelayanan bimbingan bukan pelayanan yang mengambil inisiatif, tetapi klien sendiri yang mengambil prakarsa, yang menentukan sendiri apakah ia membutuhkan pertolongan atau tidak.
- Eklective counseling, yaitu: dengan menerapkan prosedur pelayanan tidak dipusatkan pada pembiming atau klien, tetapi masalah yang dihadapi itulah yang harus ditangani secara luwes, sehingga tenang apa yang dipergunakan setiap waktu dapat diubah kalau memang diperlukan.
2. Bimbingan secara kelompok
Bimbingan kelompok
ini dilaksanakan apabila siswa yang dibimbing jumlahnya banyak. Misalnya:
diskusi kelompok, belajar kelompok, kegiatan kelompok, dan lain-lain. Bimbingan
secara kelompok ini memiliki beberapa jenis teknik antara lain:
- Home room program
Kegiatan bimbingan dilakukan oleh guru bersama murid di dalam ruang
kelas di luar jam pelajaran. Kegiatan home room dapat digunakan sebagai suatu
cara dalam bimbingan belajar, melalua kegiatan ini pembimbing dan murid dapat
berdiskusi tentang berbagai aspek tentang belajar.
- Field trip
Dengan karya wisata murid-murid dapat mengenal dan mengamati secara
langsung dari dekat objek situasi yang menarik perhatiannya, dan
hubungannya dengan pelajaran di sekolah.
- Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok sbaiknya dibentuk
kelompok-kelompok kecil yang lebih kurang terdiri dari 4-5 orang. Murid-murid
yang telah tergabung dalam kelompok-kelompok kecil itu mendiskusikan bersama
sebagai permasalahan termasuk didalamnya permasalahan belajar.
- Kegiatan bersama
Kegiatan bersama merupakan teknik bimbingan yang baik,
karena dengan melakukan kegiatam bersama mendorong anak saling membantu
sehingga relasi sosial positif dapat dikembangkan dengan baik.
- Organisasi murid
Organisasi siswa dapat membantu dalam proses pembentukan anak, baik
secara pribadi maupun secara sebagai anggota masyarakat.
- Sosiodrama adalah suatu cara dalam bimbingan yang memberikan kesempatan pada murid-murid untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang. Maka dari itu sosiadrama dipergunakan dalam pemecahan-pemecahan masalah.
- Papan bimbingan berfungsi untuk menempelkan banyak hal yang berhubungan dengan pengumuman penting, peristiwa hangat, berita keluarga, tugas atau bahan latihan, berita daerah, berita pembangunan dan lain-lain.
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
BIMBINGAN BELAJAR
Langkah-langkah yang
ditempuh dalam bimbingan belajar adalah:
1. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu kegiatan yang berupaya unutk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu sengan mencari informasi tentangsiswa meliputi:
a. Data dokumen hasil belajar siswa
b. Menganalisis absensi siswa didalam kelas.
c. Mengadakan wawancara dengan siswa.
d. Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar.
e. Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalah yang sedang dihadapi.
2. Diagnosa
Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
a. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa ( berat atsu ringan).
b. Keputusan mengenai factor-faktor ysng menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajar.
c. Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami kesulitan belajar.
Kegiatan-kegiatan diagnosis adalah sebagai berikut:
- Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu.
- Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut.
- Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal tujuan yang diharapkan.
- Kepribadian, misalnya: sering terlambat masuk kelas, ketidak hadiran dalam kelas, sering membolos dan lain-lain. Sehinga dapat memungkinkan siswa mengalami kesulitan belajar.
3. Prognosis
Prognosis merupakan aktifitas penyusunan rencana atau programyang diharapkan dapat mmbantu mengatasi masalah kesulitan elajar anak didik. Prognosis dapat diatikan amalan apa yang elah diteapkan dalam tahap diagnosis yang akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikan kepada siswa untuk membantu mengatasi masalahnya.
Dalam prognosis ini dapat berupa:
a. Bentuk treatmen yang harus diberikan.
b. Bahan atau materi yang diplukan.
c. Metode yan akan digunakan.
d. Alat Bantu belajar mengajar yang diperlukan.
e. Waktu kegiatan dilaksanakan.
4. Terapi atau pemberian bantuan
Terapi disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan pogram yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut.
Bentuk terapi yang dapat diberikan antara lain melalui:
a) Bimbingan belajar kelompok
b) Bimbingan belajar individual
c) Pengajaran remedial
d) Pemberian bimbingan pribadi
e) Alih tangan kasus
1. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu kegiatan yang berupaya unutk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu sengan mencari informasi tentangsiswa meliputi:
a. Data dokumen hasil belajar siswa
b. Menganalisis absensi siswa didalam kelas.
c. Mengadakan wawancara dengan siswa.
d. Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar.
e. Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalah yang sedang dihadapi.
2. Diagnosa
Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
a. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa ( berat atsu ringan).
b. Keputusan mengenai factor-faktor ysng menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajar.
c. Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami kesulitan belajar.
Kegiatan-kegiatan diagnosis adalah sebagai berikut:
- Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu.
- Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut.
- Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal tujuan yang diharapkan.
- Kepribadian, misalnya: sering terlambat masuk kelas, ketidak hadiran dalam kelas, sering membolos dan lain-lain. Sehinga dapat memungkinkan siswa mengalami kesulitan belajar.
3. Prognosis
Prognosis merupakan aktifitas penyusunan rencana atau programyang diharapkan dapat mmbantu mengatasi masalah kesulitan elajar anak didik. Prognosis dapat diatikan amalan apa yang elah diteapkan dalam tahap diagnosis yang akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikan kepada siswa untuk membantu mengatasi masalahnya.
Dalam prognosis ini dapat berupa:
a. Bentuk treatmen yang harus diberikan.
b. Bahan atau materi yang diplukan.
c. Metode yan akan digunakan.
d. Alat Bantu belajar mengajar yang diperlukan.
e. Waktu kegiatan dilaksanakan.
4. Terapi atau pemberian bantuan
Terapi disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan pogram yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut.
Bentuk terapi yang dapat diberikan antara lain melalui:
a) Bimbingan belajar kelompok
b) Bimbingan belajar individual
c) Pengajaran remedial
d) Pemberian bimbingan pribadi
e) Alih tangan kasus
5. Tindak lanjut atau follow up
Yaitu suatu usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa dan tindak lanjutnya. Dalam kegiatanm tindak lanjut mendasarkan hasil evaluasi dan analisisnya.
Teknik Layanan Bimbingan Belajar
Ada beberapa teknik layanan bimbingan yang
dapat dilakukan oleh seorang guru pembimbing, yaitu antara lain:
- Menghimpun data dan informasi mengenai individu yang bersangkutan.
- Menciptakan
hubungan yang baik dengan klien serta memberikan